Saturday, October 10, 2015

Maka Nikmat TuhanMu yang mana yang kau dustakan? #Part3

Jadwal ke Bangkok kali ini adalah mengantar teacher Tik dan 3 siswa ke Dong Mueang. Mereka akan pegi ke Malaysia untuk mengikuti English Camp. Selain itu kami juga membawa 4 siswa yang akan diantar ke Nong Chok untuk mengikuti Arabic and Hafidz Camp yang diselenggarakan oleh Islam Talk. 

see about Nong Chok : http://adiebawarda.blogspot.com/2015/10/nong-chok-bangkok.html

Setelah mengantar ke Bandara, kami mampir ke tempat makan yang terdiri dari berbagai makanan, Alhamdulillah semua makanan di tempat tersebut Halal, karena memang wilayah muslim.

Mom Nusara meminta kami untuk mencicipi makanan yang terkenal di Nong Chok, yakni Tom Yam Kung (Kung : Udang). Beliau juga memesan makanan seperti sosis yang isinya nasi.

Tom Yam Kung
Sosis ayam isi nasi

Setelah makan siang kami diajak untuk membeli es yang kami tidak tahu namanya namun rasanya begitu lezat. Es ini terdiri dari berbagai macam isi. Ada beras ketan, kolang kaling, cincau, kacang, kacang merah, dan sebagainya. Dalam satu gelas, maksimal berisi 3 isi. Menerut info dari Mom Nusara, es ini juga ada di Malaysia namun dengan porsi yang lebih besar. Jenis makanan mereka hampir sama karena memang penduduk Nong Chok zaman dahulu adalah orang Melayu yang berasal dari Pattani.





Setelah itu kami berangkat menuju tempat Arabic and Hafidz Camp. Alhamdulillah sesampainya di sana, saya melihat banyak akhwat yang hijabnya menjuntai bahkan kebanyakan dari mereka juga berniqab. Hal ini tak jauh beda saat saya berada di Pattaya, saya melihat banyak akhwat yang jilbabnya menjuntai, khimarnya menutup dada, dan beberapa berniqab. Untuk ikhwan, saya juga melihat kebanyakan dari mereka memakai gamis dan berjenggot. Kadang muncul pertanyaan, kenapa di Indonesia hal seperti itu tidak biasa, padahal sebagian besar penduduknya adalah Muslim.

"Ya Allah, jangan jadikan hamba sebagai orang yang kufur nikmat, Engkau beri anugerah menjadi Muslim di negara dengan penduduk muslim terbanyak, namun tak sampai diri ini untuk mempelajari ilmu-ilmuMu. Apalagi sampai tidak menjalankan hal yang Engkau wajibkan."

Kedatangan kami bertepatan dengan waktu makan siang,

tempat registrasi
Banyak hal yang ingin saya ceritakan tentang Mom Nusara, InsyaAllah akan ada tulisan tentang beliau bagaimana kebaikan dan perjuangan dakwah beliau. Salah satu kebaikan belaiu hari ini selain mengajak kami jalan-jalan adalah mengirim 4 siswa Bannrodfai School ke Arabic and English Camp selama seminggu. Keempat siswa tersebut adalah anak yatim piatu. Mom Nusara membayar biaya camp dan mengantar jemput siswa. What a lovely mom!






Melingkar bersama Mrs. Salamah, Ketua Islam Talk, seorang Hafidzah, dan Mom Nusara
Mendapat kesempatan melingkar bersama Mrs. Salamah, beliau adalah guru di sekolah pemerintah Thailand. Beliau aktif mengisi kajian di berbagai daerah muslim di Thailand. Menurut cerita Mom Nusara, saat Mom Nusara masih muda, Mrs Salamah sudah mengisi acara kemuslimahan di Pattaya.

Di sebelah Mrs. Salamah adalah ketua dari Islam Talk. Secara berkala organisasi ini mengadakan acara Arabic and Hafidz Camp dan berbagai kajian. Beliau juga membantu non muslim saat pindah agama menjadi Islam. Beliau membimbing muallaf untuk mempelajari Islam.

Selanjutnya ada seorang Hafidzah yang sangat menginspirasi. Beliau adalah seorang wanita buta penghafal Al Quran. Allah berikan kemuliaan baginya untuk dapat mengahafal ayat-ayat Allah. 

Wanita selanjutnya adalah wanita yang sangat luar biasa berjuang untuk Islam di Pattaya. Beliau wanita sederhana, baik hati, dan penuh dengan kasih sayang. Tak lain dan tak bukan adalah Mom Nusara Sungo.  

Dan ada Adieba Warda Hayya, hamba Allah yang ingin seperti Mrs. Salamah, menebar ilmuNya, seperti Ketua Islam Talk, menjadi pemimpin bagi kemajuan muslimah, seperti wanita penghafal Al Qur'an, yang menjaga Al Qu'an dalam hidupnya, dan seperti Mom Nusara  wanita luar biasa penuh dengan keikhlasan membantu saudara muslim dengan penuh dengan kasih sayang.


Dalam Shahih Ibnu Abi Hatim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا صَلَتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan2.”

Allah janjikan syurga dari pintu mana saja bagi wanita yang mau mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya. Tapi mereka, wanita yang ikut berjuang lebih untuk Islam. Ya Allah limpahkanlah kebaikan bagi mereka, keberkahan dalam hidupnya, dan beri kekuatan pada mereka untuk terus berjihad di jalanMu.

Melanjutkan perjalanan selanjutnya, kami berpamitan dan saya merasa terharu ketika Mrs. Salamah memeluk dan mencium saya kemudian brerdoa untuk saya.

Perjalanan selanjutnya adalah menuju Witthapanya School, sekolah swasta milik keluarga Mr Nipon Sungo dengan 100% siswa adalah muslim. Dengan berdirinya sekolah muslim seperti ini sangat membantu muslim tumbuh dalam lingkungan islami dan mendapat ilmu-ilmu agama.

Hujan lebat tak mengurungkan perjalanan kami selanjutnya. Kami pergi mengunjungi rumah orang tua dari Mr. Nipon. Namun sayang sekali saat tiba di sana, keluarga sedang berada di luar. Kami pun melanjutkan perjalanan dengan suguhan pemandangan yang menyejukkan setelah hujan reda. Sawah-sawah dengan burung-burung yang beterbangan diatasnya dan bunga-bunga yang indah di pinggiran jalan.

Alhamdulillah kami diajak untuk menikmati makanan khas dari Northern Thailand. Ikan bakar dengan mie sebagai asupan karbohidratnya ditambah pilihan berbagai sambal. Sambal yang saya suka adalah cabai hijau dengan perasan lemon yang katanya paling pedas. Aroy Mak, very delicious, sangat enak!  Beliau juga memesankan ayam bakar, kata beliau kalau terlalu pedas, ayam bakar jadi penawarnya. Sebagai dessert, beliau membelikan saya puding, Aroy! Setelah selesai makan, kami diajak untuk membeli olahan salak ini, nama Thailandnya juga salak.



Mie dengan tiga macam bentuk

Ikan yang cukup besar namun tampak kecil di foto
Puding
Olahan Salak

Alhamdulillah untuk hari ini, Allah memberikan kesempatan untuk melihat Muslim di Bangkok.
Alhamdulillah..

1 comment:

  1. kyknya mahasiswa yg kuliah di unwahas berasal dari daerah tersebut.

    ReplyDelete