Friday, October 2, 2015

Maka Nikmat Tuhanmu yang mana yang kau dustakan? #part2


       Rasanya magic, baru kemarin sore saya ingin martabak. Mencoba mencari di sekitar sukhumvit road 53 soi 9 barangkali ada pedagang martabak, namun  hasilnya nihil. Akhirnya hanya membeli donut di depan Masjid Darul Aubaror. 
       Dan  tiba-tiba usai sholat magrib hari ini, saya mendapat pesan di whatsapp, 


             Seketika panik karena mengira akan dijemput di hari Sabtu atau Ahad. Sudah lama memang merencanakan silaturahim ke rumah siswa Indonesia yang bsekolah di Bannrodfai. Siang tadi kami menitipkan pesan untuk orang tua Daffa  dan memberikan nomor telfon untuk dihubungi.
           Kami mencoba mencerna kembali maksut beliau dengan 'lagi siap on the way' karena tidak mungkin membalas, "lhoh sekarang?" :D. Akhirnya, kami memutuskan untuk bersiap menunggu jemputan beliau jika ternyata benar akan dijemput sekarang. 
          Tiga puluh menit kemudian mereka datang dan kami diajak menuju kediaman mereka. Sebelum sampai, beliau mampir untuk membeli sesuatu. Taraaaa, ketika sampai di kediaman beliau, bungkusan tadi ternyata berisi martabak.  

Piring paling kanan atas adalah martabak pisang, atau disebut Banana Cake
Martabak atau biasa kita sebut martabak asin/martabak telur.
         
AllahuAkbar..
Allahu ya Rabbi..
 Speechless..
                                             Apa yang saya inginkan, Allah kabulkan dengan cepat.

          Menurut beliau, di Pattaya hanya ada satu penjual Martabak. Penjualnya adalah orang Thailand, namun nama makanannya sama seperti di Indonesia, martabak. Rasanya seperti diada-adakan saja oleh Allah :").
              Di sana kami bercerita tentang banyak hal seperti pendidikan, Islam sampai politik di Indonesia, Malaysia dan Thailand. Kebetulan, sebelum berada di Thailand, keluarga beliau tinggal di Johor, Malaysia. Sehingga kami bisa mendapat cerita tentang kehidupan keluarga beliau di sana.

      Sebelum pulang, beliau menggorengkan ayam untuk kami bawa pulang. Alhamdulillah, sekali lagi, Allah memberikan apa yang hambaNya inginkan. Beberapa hari yang lalu saya sempat merasa bosan dengan ayam yang ada di sini. Saya merasa ayam goreng di sini ketika di goreng tidak direbus dahulu seperti di Indonesia ataupun ketika ayam direbus, hanya disajikan berupa ayam rebusan tanpa digoreng. Alhamdulillah beliau memberikan beberapa potongan ayam goreng cita rasa Indonesia.
       Sekembalinya dari kediaman beliau, Eva mengingatkan saya. "Ukh, kok lucu ya. Anti dari kemarin pengen kopi, sampai tadi pun ingin nyeduh kopi tapi belum kesampaian. Tadi kok beliau nawari beli minuman langsung nawarin anti kopi ya? "
       Kami berdua merasa semua yang kami peroleh adalah magic, bulu kuduk pun berdiri. Allah, Allah, Allah, sungguh  tidak ada yang tidak mungkin bagiNya. Hari ini saya menerima martabak, kopi, dan ayam goreng, persis seperti apa yang saya inginkan kemarin. Hadiah dari Allah yang dikirim lewat keluarga Daffa Dania Dafi dan Dani. Semoga Allah memberikan curahan nikmat bagi mereka.  


”Sesungguhnya jika kamu bersyukur,

 niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, 

tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu),

maka pasti azab-Ku sangat berat.”


                                                                  (QS Ibrahim: 7)


           




       

No comments:

Post a Comment