Wednesday, October 25, 2017

Resume Tabligh Akbar Ukhuwah dan Kebangkitan Islam



Tabligh Akbar
Ukhuwah dan Kebangkitan Islam
Ustadz Abdul Somad Lc, MA dan Ustadz Salim A. Fillah


Bismillahirrahmanirrahim... 
Berikut adalah resume materi yang disampaikan oleh ustadz Salim A. Fillah. Maaf ya panjang sekali, sekitar 20 menit beliau menyampaikan dan 'berisi' semua. MashaAllah, semoga limpahan kebaikan senantiasa tercurah kepada beliau dan keluarga, semoga diberi umur panjang yang bermanfaat, karena kita sangat butuh nasihat dan ilmu-ilmu beliau. Beliau menjelaskan mengenai pentingnya bermajelis ilmu, ada 3 hal yang kita dapatkan ketika duduk di majelis ilmu, yakni dimudahkan jalan menuju surga Allah, mendapat rahmat Allah, dan mendapat sakinah dalam hidup kita.
  
Ustadz Salim A. fillah
Sabda Nabi, “Siapa yang menempuh jalan untuk berakrab-akrab dengan ilmu, maka Allah mudahkan dengan setiap tempuhannya itu jalan menuju surga”

Dan kita adalah orang-orang yang kesulitan menuju surga dengan amalan-amalan kita, dengan ibadah-ibadah kita, yang sangat mengharap rahmat Allah SWT, karena betapa compang campingnya niat kita, betapa berantakan seluruh amal-amal kita, dan betapa susahnya menjaga diri kita dari dosa di zaman yang #mncrgnskl (mencurigakansekali). Maka betapa pentingnya datang ke majelis ilmu, di setiap langkahnya Allah mudahkan jalan kita menuju surga.

Al Imam Al Nawawi menyebutkan “Bukan berapa banyak ilmu yang dikaji, bukan berapa banyak yang dihafal, dan yang diamal nanti, namun setiap langkah menuju majelis ilmu memudahkan kita mendapat jalan ke surga Allah’.

Hari-hari ini kita dimudahkan dengan media sosial, internet dan  berbagai fasilitas untuk mengkaji agama, bahkan hanya dengan posisi berbaring diatas tempat tidur kita. Tentu berbeda berkah yang didapat melalui setiap langkah ke majelis ilmu sesuatu yang lebih mahal dari mendapat ilmu, indikasi  betapa mahalnya berkah itu, betapa hilangnya berkah tampak saat kita melihat video-video di youtube, indikator hilangnya ada di kolom komentarnya, saling mengejek, saling menggelari dengan gelar-gelar yang buruk. Merupakan indikasi datang ke majelis youtube kadang-kadang tidak mendapatkan jalan menuju surga. Yang dijamin Rasul adalah yang berjalan menuju kajian-kajian.

Orang-orang yang mengkaji ilmu tapi tidak membawa mereka kepada rasa takut kepada Allah, ilmu itu justru membawa perpecahan, membuat saling caci maki, membuat merasa paling baik, biasanya ia kurang piknik ke majelis ilmu, kurang dimudahkan jalannya menuju ke surganya Allah SWT. 

Para salafus sholeh untuk mendapatkan matan satu hadist meskipun sudah hafal ribuan hadist tapi karena mendapat sanad yang berbeda mereka rela mencari dengan berjalan ribuan kilometer, melewati padang pasir yang panas gersang, dihadang bahaya dan lain sebagainya, namun mereka tempuh perjalanan itu karena tahu itu adalah jalan yang memudahkan mereka menuju surga
.
Tidak berhimpun satu kaum disuatu rumah diantara rumah-rumah Allah, didalamnya mereka membaca Kitab Allah, mengkajinya diantara mereka kecuali rahmat Allah dicurah-curahkankan kepada mereka. Kita dengan duduk di majelis ilmu, kita sedang menengadah rahmat Allah, sedang menanti limpahan  rahmat Allah di dunia sampai akhirat.

Disebabkan Rahmatnya Allah kepadamu (Muhammad), engkau lembut kepada mereka, penuh kasih sayang, amat terasa berat penderitaan mereka, dan engkau harap kebaikan kepada mereka. Engkau Muhammad karena mendapat rahmat Allah, engkau lembut, dan karena kelembutanmu, sampailah risalah Allah kepada mereka. Risalah yang dititipkan kepada Muhammad dirasa indah oleh manusia,  karena kebenaran dipadu dengan keindahan akhlaq, maka orang tertarik seperti besi terhadap magnet, mendekat semua kepada Rasul, yang merupakan rahmat dari Allah.

Seandainya engkau Muhammad tidak mendapat rahmat Allah, maka engkau menjadi bersikap kasar, berhati keras terhadap ummatmu, mereka akan bubar dari sismu,mereka akan menjauh dari engkau, maka engkau membawa suatu penghalang  bagi orang terhadap kebenara.

Penghalang manusia dari jalan Allah ada beberapa tingkatan
1. Kafir, dengan cara memusuhi, peperangan
2. Munafik, dengan cara makar, konspirasi, menjadi musuh dalam selimut, alat musuh untuk menghancurkan dari dalam
3. Akhlaq buruk, mengaku muslim tapi menghalangi manusia dari jalan Allah dengan berkahlaq buruk, bersikap kasar dan berhati keras

Semoga dengan rahmat Allah kita bisa menjadi insan-insan yang merekatkan bukan merenggangkan, merangkul bukan memukul,  dan menjadi orang yang dapat menyatukan. Maka menadah rahmat Allah dengan datang ke majelis-majelis ilmu sangat kita butuhkan. Datang ke majelis ilmu semoga bukan karena pembicaranya saja.

Pesona terindah bukan dari wajah dan penampilan fisik dan yang tampak dzahir dari luar, namun dari hati, betapa Allah menunjukkan gurunda kita, Ustadz Abdul Shomad sebagai sarana rahmat untuk mencintai dengan ilmu beliau, karena fiqh yang beliau sampaikan, kita mendapat pencerahan dan mendapat bimbingan, dan karena pesona tersebut kita mau berduyung-duyung datang.

Allah memiliki banyak malaikat untuk menanungkan sayapnya di dalam majelis ilmu, mereka akan menjadi saksi dan pembela atas diri kita, dan tidak akan beranjak hingga Allah ridho dengan apa yang dijanjikan. Ia memberikan suatu pembelaan atas diri kita, semoga karena itu kita dimudahkan menuju surga Allah.

Yang merasa hidupnya kurang tentram, gelisah, penuh kesedihan gagal move on, penuh dengan nelangsa dan nestapa.  Allah turunkan Sakinah dalam Majelis Ilmu. Karena Allah berikan sakinah untuk menghadapi berbagai masalah. Mengingat Allah dalam majelis ilmu menentramkan diri kita, bahwa  Allah lebih besar, lebih besar dari kekhwatiran, ketakutan, kesedihan kita. Pribadi yang sudah selesai dengan kesedihannya, sudah tentram, kita harap darinya muncul kebangkitan ummat islam

Kita berada dalam satu persamaan akar, meskipun rantingnya berbeda, warna daunnya berbeda, rasa buahnya berbeda, tidak masalah. Yang terpenting kita masih dalam akar dan batang yang sama sebagai ummat. Perbedaan kita yang sedikit tidak akan menafikkan kesatuan dan kesamaan kita yang sangat besar.

Mari berharap nama kita disebut-sebut Allah di langit daripada di bumi, nama kita dicatat disisi Allah sebagai ummat rasulillah SAW, mari berharap Allah menyebut nama-nama kita sehingga mahsyur di kalangan malaikat, lalu  Allah berfirman, “Wahai Jibril! Aku mencintai fulan, maka cintailah ia karena aku fulan itu”, Maka jibril lalu berkata kepada seluruh penduduk langit “wahai penduduk langit sesungguhnya Allah mencintai fulan,dan aku mencintai fulan karena Allah,  maka cintailah fulan karena Allah”.

Karena satu orang dikumpulan kita dicintai Allah, membuat kita juga mendapat cinta dari Allah karena berada di dekatnya, tangan Allah bersama jamaah, tangan Allah bersama kumpulan.

No comments:

Post a Comment