Tabligh Akbar
Ukhuwah dan
Kebangkitan Islam
Ustadz Abdul Somad
Lc, MA dan Ustadz Salim A. Fillah
Bismillahirrahmanirrahim...
Berikut adalah resume materi yang disampaikan oleh ustadz Salim A. Fillah. Maaf ya panjang sekali, sekitar 20 menit beliau menyampaikan dan 'berisi' semua. MashaAllah, semoga limpahan kebaikan senantiasa tercurah kepada beliau dan keluarga, semoga diberi umur panjang yang bermanfaat, karena kita sangat butuh nasihat dan ilmu-ilmu beliau. Beliau menjelaskan mengenai pentingnya bermajelis ilmu, ada 3 hal yang kita dapatkan ketika duduk di majelis ilmu, yakni dimudahkan jalan menuju surga Allah, mendapat rahmat Allah, dan mendapat sakinah dalam hidup kita.
Ustadz Salim A.
fillah
Sabda Nabi, “Siapa yang menempuh
jalan untuk berakrab-akrab dengan ilmu, maka Allah mudahkan dengan setiap
tempuhannya itu jalan menuju surga”
Dan kita adalah orang-orang yang
kesulitan menuju surga dengan amalan-amalan kita, dengan ibadah-ibadah kita,
yang sangat mengharap rahmat Allah SWT, karena betapa compang campingnya niat
kita, betapa berantakan seluruh amal-amal kita, dan betapa susahnya menjaga
diri kita dari dosa di zaman yang #mncrgnskl (mencurigakansekali). Maka betapa
pentingnya datang ke majelis ilmu, di setiap langkahnya Allah mudahkan jalan
kita menuju surga.
Al Imam Al Nawawi menyebutkan “Bukan
berapa banyak ilmu yang dikaji, bukan berapa banyak yang dihafal, dan yang
diamal nanti, namun setiap langkah menuju majelis ilmu memudahkan kita mendapat
jalan ke surga Allah’.
Hari-hari ini kita dimudahkan
dengan media sosial, internet dan
berbagai fasilitas untuk mengkaji agama, bahkan hanya dengan posisi
berbaring diatas tempat tidur kita. Tentu berbeda berkah yang didapat melalui setiap
langkah ke majelis ilmu sesuatu yang lebih mahal dari mendapat ilmu, indikasi betapa mahalnya berkah itu, betapa hilangnya
berkah tampak saat kita melihat video-video di youtube, indikator hilangnya ada di
kolom komentarnya, saling mengejek, saling menggelari dengan gelar-gelar yang
buruk. Merupakan indikasi datang ke majelis youtube kadang-kadang tidak
mendapatkan jalan menuju surga. Yang dijamin Rasul adalah yang berjalan menuju
kajian-kajian.
Orang-orang yang mengkaji ilmu
tapi tidak membawa mereka kepada rasa takut kepada Allah, ilmu itu justru
membawa perpecahan, membuat saling caci maki, membuat merasa paling baik,
biasanya ia kurang piknik ke majelis ilmu, kurang dimudahkan jalannya menuju ke
surganya Allah SWT.
Para salafus sholeh untuk
mendapatkan matan satu hadist meskipun sudah hafal ribuan hadist tapi karena
mendapat sanad yang berbeda mereka rela mencari dengan berjalan ribuan
kilometer, melewati padang pasir yang panas gersang, dihadang bahaya dan lain
sebagainya, namun mereka tempuh perjalanan itu karena tahu itu adalah jalan yang
memudahkan mereka menuju surga
.
Tidak berhimpun satu kaum disuatu
rumah diantara rumah-rumah Allah, didalamnya
mereka membaca Kitab Allah, mengkajinya diantara mereka kecuali rahmat Allah
dicurah-curahkankan kepada mereka. Kita dengan duduk di majelis ilmu, kita sedang
menengadah rahmat Allah, sedang menanti limpahan rahmat Allah di dunia sampai akhirat.
Disebabkan Rahmatnya Allah
kepadamu (Muhammad), engkau lembut kepada mereka, penuh kasih sayang, amat
terasa berat penderitaan mereka, dan engkau harap kebaikan kepada mereka. Engkau
Muhammad karena mendapat rahmat Allah, engkau lembut, dan karena kelembutanmu,
sampailah risalah Allah kepada mereka. Risalah yang dititipkan kepada Muhammad
dirasa indah oleh manusia, karena
kebenaran dipadu dengan keindahan akhlaq, maka orang tertarik seperti besi
terhadap magnet, mendekat semua kepada Rasul, yang merupakan rahmat dari Allah.
Seandainya engkau Muhammad tidak
mendapat rahmat Allah, maka engkau menjadi bersikap kasar, berhati keras terhadap
ummatmu, mereka akan bubar dari sismu,mereka akan menjauh dari engkau, maka
engkau membawa suatu penghalang bagi
orang terhadap kebenara.
Penghalang manusia dari jalan
Allah ada beberapa tingkatan
1. Kafir, dengan cara memusuhi,
peperangan
2. Munafik, dengan cara makar,
konspirasi, menjadi musuh dalam selimut, alat musuh untuk menghancurkan dari
dalam
3. Akhlaq buruk, mengaku muslim
tapi menghalangi manusia dari jalan Allah dengan berkahlaq buruk, bersikap
kasar dan berhati keras
Semoga dengan rahmat Allah kita
bisa menjadi insan-insan yang merekatkan bukan merenggangkan, merangkul bukan
memukul, dan menjadi orang yang dapat menyatukan.
Maka menadah rahmat Allah dengan datang ke majelis-majelis ilmu sangat kita
butuhkan. Datang ke majelis ilmu semoga bukan karena pembicaranya saja.
Pesona terindah bukan dari wajah
dan penampilan fisik dan yang tampak dzahir dari luar, namun dari hati, betapa
Allah menunjukkan gurunda kita, Ustadz Abdul Shomad sebagai sarana rahmat untuk
mencintai dengan ilmu beliau, karena fiqh yang beliau sampaikan, kita mendapat
pencerahan dan mendapat bimbingan, dan karena pesona tersebut kita mau
berduyung-duyung datang.
Allah memiliki banyak malaikat
untuk menanungkan sayapnya di dalam majelis ilmu, mereka akan menjadi saksi dan
pembela atas diri kita, dan tidak akan beranjak hingga Allah ridho dengan apa
yang dijanjikan. Ia memberikan suatu pembelaan atas diri kita, semoga karena
itu kita dimudahkan menuju surga Allah.
Yang merasa hidupnya kurang
tentram, gelisah, penuh kesedihan gagal move on, penuh dengan nelangsa dan nestapa.
Allah turunkan Sakinah dalam Majelis
Ilmu. Karena Allah berikan sakinah untuk menghadapi berbagai masalah. Mengingat
Allah dalam majelis ilmu menentramkan diri kita, bahwa Allah lebih besar, lebih besar dari
kekhwatiran, ketakutan, kesedihan kita. Pribadi yang sudah selesai dengan kesedihannya,
sudah tentram, kita harap darinya muncul kebangkitan ummat islam
Kita berada dalam satu persamaan
akar, meskipun rantingnya berbeda, warna daunnya berbeda, rasa buahnya berbeda,
tidak masalah. Yang terpenting kita masih dalam akar dan batang yang sama
sebagai ummat. Perbedaan kita yang sedikit tidak akan menafikkan kesatuan dan
kesamaan kita yang sangat besar.
Mari berharap nama kita
disebut-sebut Allah di langit daripada di bumi, nama kita dicatat disisi Allah
sebagai ummat rasulillah SAW, mari berharap Allah menyebut nama-nama kita
sehingga mahsyur di kalangan malaikat, lalu Allah berfirman, “Wahai Jibril! Aku mencintai
fulan, maka cintailah ia karena aku fulan itu”, Maka jibril lalu berkata kepada
seluruh penduduk langit “wahai penduduk langit sesungguhnya Allah mencintai
fulan,dan aku mencintai fulan karena Allah, maka cintailah fulan karena Allah”.
Karena satu orang dikumpulan kita
dicintai Allah, membuat kita juga mendapat cinta dari Allah karena berada di
dekatnya, tangan Allah bersama jamaah, tangan Allah bersama kumpulan.